MALANG – Kabupaten Malang memang memiliki lokasi rekreasi alam terselinap yang alami. Satu diantaranya ialah Coban Kricik di Dusun Ngadirejo, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang ini.
Perjalanan Menuju Coban Kricik
Untuk ke arah air terjun di tengah-tengah rimba yang perawan ini kurang lebih memerlukan sekitaran 1 jam perjalanan dari Kota Malang. Demikian sampai di Dusun Ngadirejo, bentangan pohon pinus dengan udara sejuk tanpa pencemaran siap menyongsong beberapa pengunjung.
Tarif Parkir
Sesampai di muka pintu masuk Coban Kricik, Singo, Suko dan Jodo. Kita cuma akan diambil ongkos parkir sebesar Rp 5.000,- per motor dan Rp 10.000,- per mobil, kemudian kita bebas masuk dan pilih ingin ke arah Coban (air terjun) yang mana.
Untuk ke arah Coban Kricik, memerlukan waktu satu jam jalan kaki melalui rimba yang masih natural serta tidak ada sampah sama sekali. Tebing yang terjal dan ekstrim menambahkan kesan-kesan ektrim dan perlu fokus dan kehati-hatian.
Kita di wajibkan telusuri arus sungai yang cukup deras dengan kontur batu-batuan yang licin. Salah cara sedikit saja, kita dapat jatuh bahkan bisa saja terbawa arus sungai.
Sesudah berusaha sepanjang satu jam menantang capek dan sakit di kaki karena mencapai batu-batuan tajam. Semua kepenatan berasa lenyap setelah tiba di spot Coban Kricik yang memukau.
Siapa saja yang menyaksikannya Coban ini, tentu tidak tahan untuk selekasnya buka pakaian dan berenang di sana. Tetapi, di sarankan tidak untuk berenang di bawah air terjun karena airnya benar-benar benar-benar dalam dan dingin.
Anjuran Untuk Pengunjung
Di anjurkan untuk berenang di sungai atau di tepian air terjun yang dasarnya tidak dalam.
Saturi sebagai pengurus Rekreasi Coban Kricik, Singo, Suko dan Jodo menjelaskan bila memang daerah ini masih alami.
“Di sini itu rekreasi alamnya benar-benar orisinal, dan ada 4 air terjun yang tinggi. Ada Coban Kricik, Coban Singo, Coban Suko dan Coban Jodho,” jelasnya.
“Di sini teritori rimba lindung Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) yang di kasihkan dusun untuk di gunakan warga,” ikatnya.
Bahkan juga, hewan-hewan liar yang paling diproteksi seperti macan tutul, macan hitam, macan kuning dan elang Jawa masih hidup di rimba ini.
“TNBTS memasangkan camera untuk mengawasi hewan-hewan ini. Maka terlihat jumlah dan tipe kelamin semua,” jelasnya sekalian gerakkan tangan membuat monitor camera.
Nyaris tiap hari masyarakat yang cari rumput atau kayu bakar kerap menyaksikan hewan-hewan ini jalan cari mangsa.
“Masyarakat sekitaran kerap menyaksikan hewan-hewan itu hanpir tiap hari,” tegasnya memberikan keyakinan dengan menunjuk arah rimba sisi atas.
Tetapi, dia memberikan keyakinan bila hewan-hewan liar seperti harimau tidak melalui air terjun atau sungai.
“Tetapi harimau itu tidaklah sampai ke Coban, tetapi umumnya cuma elang Jawa, kera atau lutung Jawa,” ungkapnya.
Argumen lain mengapa Coban Kricik, Singo, Suko dan Jodo masih alami ialah karena sedikit dijumpai orang.
“Jika sekarang ini masih tetap sedikit, kemungkinan sehari-harinya cuma 5 sepeda motor atau 10 orang lah. Tetapi jika hari Sabtu dan Minggu bisa 10 sampai 15 sepeda motor atau dapat di sebutkan 30 pengunjung,” jelasnya.
Oleh karenanya, walau nanti rekreasi ini akan ramai di datangi wisatawan. Saturi mengharap supaya pengunjung tidak mengotori rimba dengan sampah.
Sepanjang Wabah COVID-19 ini di haruskan menggunakan masker. “Kita mengharuskan pengunjung menggunakan masker semua, dan pengunjung telah mentaati. Di sini alam dan anginnya besar hingga sehatkan ,” ujarnya.
Dalam pada itu, Priantono sebagai Ketua Pengurus Rekreasi Coban Kricik, Singo, Suko dan Jodo menjelaskan jiak faksinya masih juga dalam peningkatan untuk pembaruan akses tempat parkir dan jalan.
“Tetapi, jalan yang ke arah Coban masih tetap di bikin alami supaya masih tetap asri,” tuturnya serius.
Selainnya rekreasi alam, pria ramah senyuman ini mengenalkan rekreasi kulineran ciri khas Dusun Ngadirejo pada tugumalang.id yang bertandang.
“Di sini ada juga makanan ciri khas yakni sambel bakar. Tetapi jika kembali musimnya di sini ada juga rekreasi petik durian, alpukat dan ada kopi Ngadirejo lereng bromo yang telah populer,” tutupnya.
info pemesanan paket tour bromo sunrise atau paket tour malang batu